Pagi itu, aku membuka facebook ku, seperti biasa, aku sangat senang membuka history masa lalu, orang orang yang ku cintai. Tak sengaja membuka postingan umi yang berisi tentang kisah perjalanan abi saat menjadi petugas haji. Jadi, ceritanya, saat abi menjadi petugas haji, ada seorang bapak bapak yang meninggal sehari sebelum kepulangan nya ke tanah air. Awal nya aku biasa saja.. Namun, aku terkejut saat melihat komentar dari abi, yang berisi :" Saat berita duka itu datang, aku sedang di meja satpam MTsN 1 Kota Bekasi, jemput de Oo Aji Widiatmoko minta ijin pulang awal krn bapak sakit. Buru2 aku ralat alasan ijin jemput Oo pulang lebih awal krn bpaknya mennggal. Saat itu perasaan sedih masih bisa aku tekan. Tak ada air mata. Sampai saat kami berdua sdh masuk tol timur, setengah jam kemudian, berita itu baru aku sampaikan ke Oo, sambil terisak......tumpah duka itu....berdua kelu sepanjang perjalanan bekasi purbalingga.......di atas daihatsu zebra...." Sedih sekali membaca komentar dari abi. Dan aku baru sadar, abi sedang bercerita tentang detik detik kepergian mbah Ayo kakung.
Tak kalah sedih nya lagi, saat membaca komentar dari umi :" Di hari terakhirnya aq msh sempat menjaga mbah Ayo(menemani mbah putri)d rs...tp waktu siang itu,mbah putri menyuruhku pulang dulu...melihat kk Salma Nabilah yg msh berumur 4th dtinggal semlman d rumah mbah Ahmad yg pd waktu itu mbah putri br kecelakaan jg.br aq msk meletakkan helm,telp berdering...suara isakan bulik dini mengabarkan mbah Ayo sdh meninggal...buru2 aq ambil helm kembali melaju k ketuhu..jenazah mbah Ayo sdh tiba d sn...mbah putri memeluk aq...kt mbah putri begitu aq plg,mungkin br sampai parkir motor mbah Ayo menghembuskan nafasnya yg terakhir...gak menyangka semalam aq msh bersama mbah Ayo...menuntun mengucapkan kalimat2 Alloh yg tiada henti2nya...tasbih,tahmid,istighfar yg sellu keluar dr mulutnya...selamat jalan mbah Ayo..engkau sll dhati kami anak cucunya...semoga engkau khusnul khotimah..menempati surganya Alloh yg terindah."
Air mata ku sudah tak dapat ku bendung kembali. Aku slalu merasa amat sedih, jika mendengar ataupun membaca cerita seseorang tentang detik detik kepergian mbah Ayo kakung.
Ya Allah, masih teringat dibenak ku. Saat itu umurku masih berusia 4 tahun, saat mbah kakung ayo harus meninggalkan kita semua.. Teringat jelas, hari hari sebelum kepergiannya... Beliau yang dengan sabar menemani cucu ke-5 nya bermain. Mendengarkan radio jadul bersama. Menemani tidur. Dan saat hari itu tiba, aku tak tau apa apa, aku hanya bisa tertawa tawa bersama, bermain dengan mas Rahmat, Afifah, mba Adil, yang jelas masih kecil juga.. Dan sama seperi ku, tak tau apa apa. Kita tertawa senang, disaat semua orang sedang menangis, disaat semua orang sedang meratapi kepergian nya. Sangat jelas teringat di dalam fikiran ku, sesaat sebelum dimakan kan nya mbah Ayo kakung. Umi, mbah Ayo putri, dan beberapa budhe, menyuruh ku melihat wajah mbah Ayo kakung untuk yang terakhir kalinya.. Aku ingat, pada saat itu aku menolaknya.. Aku tidak ingin melihat nya.. Bukan karena takut. Tapi, karena rasa sedih tersendiri dalam diriku. Teringat jelas juga saat, beberapa hari setelah kepergian nya.. Aku yang masih berusia 4 tahun, dan belum mengerti apa arti sebenarnya dari 'Pergi Selamanya'. Aku memanggil nama nya sambil mencari cari nya. Ku cari ke kamar nya, ke bawah tempat tidur, ke kamar mandi.. Masih sambil memanggil manggil nama nya.. Dan disitulah aku mulai merasakan kepergian nya. Dan disitu lah aku baru percaya, bahwa beliau benar benar telah pergi.
Beliau pergi, seminggu setelah melaksana kan ibadah haji. Aku ingat, masih sempat mengantarnya berangkat haji. Saat berkumpul di Pendopo Purbalingga. Aku masih sangat ingat dengan detik detik terakhir ku bersama nya.
Ya Allah betapa ku sangat menyayangi nya., Mungkin 9 tahun yang lalu saat dia pergi, aku belum mengerti apa apa.. Tapi sekarang, aku mengerti. Walau hanya bersama dengan nya 4 tahun. Aku merasa, aku lah yang paling banyak mendapatkan kasih sayang dari nya. Mendengar cerita dari banyak orang. Dengan versinya masing masing.. Mereka bercerita, betapa sayang nya mbah Ayo kakung dengan ku. Dari aku masih berada dalam kandungan umi ku... Mbah Ayo kakung yang slalu menemani umi, saat mengandung ku..
Ya Allah, pada detik ini juga, disaat aku sedang menuliskan cerita ini.. Ku kirim kan do'a do'a yang terbaik untuk nya.. Ya Allah, tuntulah beliau untuk masuk ke dalam surga mu.. Semoga mbah Ayo kakung khusnul khotimah~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar