Terlampau Usang

Bercerita tentang banyak hal,

mengukir banyak gambaran,

hingga lupa..

Bahwa dirinya terancam karyanya.

Kakinya masih kokoh,

tangannya masih cekatan.

Hidupnya mulai berlentera,

walaupun lenteranya menyakiti,

tapi terus ia cari baiknya.

Katanya sebentar lagi ya?

Itu kamu di sini,

bukan kamu yang ke sana-sini.

Menulis banyak tentang mahakaryanya,

nyaris lupa, bahwa dirinya adalah mahakarya juga,

untuk seniman-seniman kehidupannya.

Tak perlu ratapi karatnya.

Usanglah dengan antik,

untukmu kembali cantik.

78 di 17.

Ini tentang apa sih?

Sampai mana kata cukup?

Bentuk apa rasa syukur?

Sepantas apa dihargai?

Tentang kecukupan yang disyukuri,

ini tentang menghargai. 

Lojaalne Kaslane

 Takut.

Takut kamu pergi.

Aku takut kehilangan kamu.

Egois.

Egois melayanimu.

Aku egois membahagiakan kamu.

Payah.

Payah mencintaimu.

Aku payah dalam mengusahakanmu.

Sudah ku bilang.

Sudah ku bilang aku tak pantas.

Sudah ku bilang aku sering gagal.

Tapi.

Tapi untuk kali ini.

Tapi untuk yang ini, aku izin.

Izinkan aku, bernegosiasi lebih jauh.

Pada semesta.

Pada pemiliknya.

Pertaruhan.

Pertaruhan besar.

Pertaruhan yang ini, 

izinkan aku,

untuk bernegosiasi,

atas dirinya

... lebih lama, bahkan harus bisa ...

selama-lamanya.

Semesta.

Semestaku.

Semesta perantara fasilitasku dengan Tuhanku.

Keberpihakan,

kali ini, 

berpihaklah padaku ...

... dan segala sesuatu yang ku semogakan.

Dosa.

Dosaku.

Dosamu.

Dosa yang kuharapankan termaafkan.

Sayang,

tak mau lagi terlalu sayang,

... tapi jika harus terjadi,

terjadilah untuk yang terakhir kalinya ...

Lojaalne.

Lojaalneku.

Lojaalne yang ku semogakan.

Lojaalne yang kalah dengan ekspektasi cupuku.

Bertahan.

Bertahanlah selamanya,

... bersama kaaslane.

Sebutan Bersuara Makna

Entah syukur mana lagi yang terluput

Entah syukur mana lagi yang tak disadari

Entah syukur mana lagi yang diacuhkan

Dinamikaa alur kehidupan, kah

Banditnya perjalanan hidup, kah

Lepasnya surprise kehidupan, kah

Atau bahkan takdir hidup bahagia dari Tuhan

Terus berputar, tanpa sadar melingkar

Bukan karena tuntutan, 

Seiringnya ternyata karena kepemilikan

Jika 1 kata adalah sihir berjuta makna

Maka mari mulai mencari makna

Maka mari mulai bertukar makna

Maka mari mulai saling bermakna

Terasa lebih ringan,

Lebih mudah dialunkan,

Lebih menyenangkan diekspresikan,

Lebih nyaman diabadikan

Bila syukur adalah pembuka,

Biarlah syukur akan terus berproses,

Bukan hadir hanya karena menutup

Bertahan lama lah dalam keadaan

Bukan karena ekspektasi kekhawatiran

Yang bergerak dalam antisipasi tuntutan