Bercerita tentang banyak hal,
mengukir banyak gambaran,
hingga lupa..
Bahwa dirinya terancam karyanya.
Kakinya masih kokoh,
tangannya masih cekatan.
Hidupnya mulai berlentera,
walaupun lenteranya menyakiti,
tapi terus ia cari baiknya.
Katanya sebentar lagi ya?
Itu kamu di sini,
bukan kamu yang ke sana-sini.
Menulis banyak tentang mahakaryanya,
nyaris lupa, bahwa dirinya adalah mahakarya juga,
untuk seniman-seniman kehidupannya.
Tak perlu ratapi karatnya.
Usanglah dengan antik,
untukmu kembali cantik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar