ROAD TO UTBK 2K20

Sabtu, 13 Juni 2020

Yang Istimewa dari Semua yang Istimewa

        Anak berkebutuhan khusus tidak terlahir secara cuma-cuma. Walaupun tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya terlahir dengan memiliki kekurangan, dalam bentuk apapun itu kekurangannya.







        Namun Allah Swt tak pernah menciptakan sesuatu tanpa tujuan. Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah Swt memiliki tujuan yang baik untuk manusia. Begitu pula dengan anak berkebutuhan khusus.

        Anak berkebutuhan khusus diciptakan oleh Allah Swt bukan untuk memberikan suatu kesedihan untuk ayah bundanya, tapi Allah Swt ingin memberikan ayah bundanya ladang untuk menambah pahala. Menambah pahala dengan cara bersabar dan ikhlas dalam menerima titipan dari Allah Swt.

Anak berkebutuhan khusus bukanlah anak yang sakit jiwa maupun tak memiliki akal. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keistimewaan yang dihadiahkan oleh Allah Swt.

        Anak berkebutuhan khusus bukan anak yang tidak memiliki apa-apa, tapi anak berkebutuhan khusus memiliki beberapa kekurangan yang tertutupi oleh berjuta keistimewaan.



        Maka dari itu setiap anak berhak mendapatkan pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Setiap anakpun berhak mendapatkan pendidikan karakter dari ayah bundanya.

        Pendidikan karakter yang diberikan kepada anak sejak anak usia dini mengajarkan pada anak untuk dapat mengendalikan emosinya.

        Anak disabilitas banyak jenisnya, tidak semua anak disabilitas bisa diperlakukan dengan pelayanan yang sama. Karena kebutuhannyapun juga berbeda-beda. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya disabilitas harus diperhatikan mulai dari prakelahiran hingga sang bayi telah lahir.


        Anak berkebutuhan khusus yang biasa disebut disabilitas memiliki dua belas kategori. Yang setiap kategori nya memiliki kecerdasan dan metode belajarnya masing-masing sesuai kebutuhannya. Anak berkebutuhan khusus hanya lebih lambat dalam belajar, bukan tidak bisa belajar.

        Autisme adalah salah satu jenis disabilitas yang menghambat perkembangan mentalnya. Dalam hal ini autisme dapat terjadi karena banyak faktor. Salah satu faktornya adalah hereditas dan contohnya adalah kelainan genetik. Kelainan genetik yang dimaksud adalah di saat salah satu kromosom ayah atau bundanya antara satu sama lain.

        Setiap anak berhak mendapatkan metode pembelajaran dengan keahliannya masing-masing yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Metode itu diterapkan pada kurikulum Sekolah Luar Biasa.

        Tidak setiap anak berkebutuhan khusus harus bersekolah di sekolah luar biasa, tapi mereka yang masih mampu mengikuti pelajaran akademik di sekolah umum masih bisa bersekolah di sekolah umum yang disebut sebagai sekolah inklusif.

        Anak berkebutuhan khusus tidak bisa seratus persen mempelajari pelajaraan akademik. Namun mereka empat puluh persen mempelajari pelajaran akademik dan enam puluh persen mempelajari atau mengembangkan bakat yang mereka punya[1].

        Anak berkebutuhan khusus ada bukan untuk dijauhi, anak berkebutuhan ada untuk kita rangkul, untuk kita berikan semangat lebih, bimbingan, dan pengawasan yang lebih dari anak pada umumnya[2].

        Tidak selamanya hanya anak yang bersekolah pada sekolah umum saja yang bisa berprestasi. Anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah luar biasa pun bisa jauh lebih berprestasi. Karena bakat yang mereka miliki pun bisa jadi lebih dari anak-anak yang bersekolah di sekolah umum.

        Keterbatasan kadang menjadi hambatan bagi seorang anak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Maka dari itu setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang baik dan setara dengan kondisi perekonomian keluarganya.

        Dari situlah dikatakan bahwa pendidikan bagi anak tidak hanya ditemukan pada lembaga pendidikan formal. Tapi juga ditemukan pada pendidikan karakter di rumahnya yang disampaikan oleh ayah dan bunda.

        Saran untuk para pemegang wewenang di bidang pendidikan Indonesia, anak Indonesia tidak hanyalah mereka yang memiliki ekonomi perkecukupan, tidak hanya mereka yang memiliki fisik dan mental normal. Mereka yang memiliki keistimewaan pada fisik dan mentalnya juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

        Mereka yang memiliki keistimewaan pada fisik dan mentalnya juga berhak berprestasi. Mereka berhak mengharumkan nama bangsanya. Mereka berhak membanggakan ayah dan bundanya.

        Mereka yang memiliki keistimewaan pada fisik dan mentalnya juga berhak mengenyam pendidikan formal di bangku sekolah. Walaupun tidak mampu bersekolah di sekolah yang sama dengan lainnya.

        Namun setidaknya pemerintah memfasilitasi lebih banyak sekolah luar biasa di kota-kota dan kabupaten-kabupaten terpencil. selain memfasilitasi, sebaiknya pemerintah juga memberikan kemudahan pembayaran masuk sekolah, dan memberikan dana tambahan bagi anak berkebutuhan khusus yang kurang mampu.





        Saran bagi orang tua yang memiliki anak yang mempunyai keistimewaan pada fisik dan mentalnya untuk tidak merasa rendah diri. Tidak merasa sedih. Jangan sampai orang tua malah menyalahi kehadiran sang anak. Karena sang anak membutuhkan perhatian dan semangat khusus dari ayah bundanya.

        Dan saran mungkin lebih tepatnya pesan untuk para anak yang dianugerasi keistimewaan khusus, jangan pernah patah semangat. Karena semangat lahirnya dari diri sendiri yang berarti kesuksesan akan lahir dari keringat kita sendiri.












[1] Wawancara Bu Nia (Kepala SLB-C Dharmawanita, Jalaksana, Kuningan), pada 09 Januari 2020

[2] Wawancara Bu Nirma (Guru SLB-C Dharmawanita, Jalaksana, Kuningan), pada 9 Januari 2020

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar