Anak
berkebutuhan khusus tidak terlahir secara cuma-cuma. Walaupun tidak ada orang
tua yang menginginkan anaknya terlahir dengan memiliki kekurangan, dalam bentuk
apapun itu kekurangannya.
Namun Allah
Swt tak
pernah menciptakan sesuatu tanpa tujuan. Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah
Swt memiliki tujuan yang baik untuk manusia. Begitu pula dengan anak
berkebutuhan khusus.
Anak
berkebutuhan khusus diciptakan oleh Allah Swt bukan untuk memberikan suatu kesedihan untuk ayah bundanya, tapi Allah Swt ingin memberikan ayah bundanya ladang untuk
menambah pahala. Menambah pahala dengan cara bersabar dan ikhlas dalam
menerima titipan dari Allah Swt.
Anak
berkebutuhan khusus bukanlah anak yang sakit jiwa maupun tak memiliki akal.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keistimewaan yang
dihadiahkan oleh Allah Swt.
Anak
berkebutuhan khusus bukan anak yang tidak memiliki apa-apa, tapi anak
berkebutuhan khusus memiliki beberapa kekurangan yang tertutupi oleh berjuta
keistimewaan.
Maka dari itu setiap anak berhak mendapatkan pendidikan
formal dan pendidikan nonformal.
Setiap anakpun berhak mendapatkan pendidikan karakter dari ayah bundanya.
Pendidikan karakter yang diberikan kepada anak sejak anak usia dini mengajarkan pada anak
untuk dapat mengendalikan emosinya.
Anak disabilitas banyak jenisnya, tidak semua anak
disabilitas bisa diperlakukan dengan pelayanan yang sama. Karena
kebutuhannyapun juga berbeda-beda. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya
disabilitas harus diperhatikan mulai dari prakelahiran hingga sang bayi telah
lahir.
Anak
berkebutuhan khusus yang biasa disebut disabilitas memiliki dua belas kategori.
Yang setiap kategori nya memiliki kecerdasan dan metode belajarnya
masing-masing sesuai kebutuhannya. Anak berkebutuhan khusus hanya lebih lambat
dalam belajar, bukan tidak bisa belajar.
Autisme adalah salah satu jenis disabilitas yang
menghambat perkembangan mentalnya. Dalam hal ini autisme dapat terjadi karena
banyak faktor. Salah satu faktornya adalah hereditas dan contohnya adalah
kelainan genetik. Kelainan genetik yang dimaksud adalah di saat salah satu
kromosom ayah atau bundanya antara satu sama lain.
Setiap anak berhak mendapatkan metode pembelajaran
dengan keahliannya masing-masing yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Metode itu diterapkan pada kurikulum Sekolah Luar Biasa.
Tidak setiap
anak berkebutuhan khusus harus bersekolah di sekolah luar biasa, tapi mereka
yang masih mampu mengikuti pelajaran akademik di sekolah umum masih bisa
bersekolah di sekolah umum yang disebut sebagai sekolah inklusif.
Anak
berkebutuhan khusus tidak bisa seratus persen mempelajari pelajaraan akademik.
Namun mereka empat puluh persen mempelajari pelajaran akademik dan enam puluh
persen mempelajari atau mengembangkan bakat yang mereka punya[1].
Anak
berkebutuhan khusus ada bukan untuk dijauhi, anak berkebutuhan ada untuk kita
rangkul, untuk kita berikan semangat lebih, bimbingan, dan pengawasan yang
lebih dari anak pada umumnya[2].
Tidak
selamanya hanya anak yang bersekolah pada sekolah umum saja yang bisa
berprestasi. Anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah luar biasa pun
bisa jauh lebih berprestasi. Karena bakat yang mereka miliki pun bisa jadi
lebih dari anak-anak yang bersekolah di sekolah umum.
Keterbatasan kadang menjadi hambatan bagi seorang anak
untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Maka dari itu setiap anak berhak
mendapatkan pendidikan yang baik dan setara dengan kondisi perekonomian
keluarganya.
Dari situlah dikatakan bahwa pendidikan bagi anak tidak
hanya ditemukan pada lembaga pendidikan formal. Tapi juga ditemukan pada
pendidikan karakter di rumahnya yang disampaikan oleh ayah dan bunda.
Saran untuk
para pemegang wewenang di bidang pendidikan Indonesia, anak Indonesia tidak
hanyalah mereka yang memiliki ekonomi perkecukupan, tidak hanya mereka yang
memiliki fisik dan mental normal. Mereka yang memiliki keistimewaan pada fisik
dan mentalnya juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
Mereka yang
memiliki keistimewaan pada fisik dan mentalnya juga berhak berprestasi. Mereka
berhak mengharumkan nama bangsanya. Mereka berhak membanggakan ayah dan
bundanya.
Mereka yang
memiliki keistimewaan pada fisik dan mentalnya juga berhak mengenyam pendidikan
formal di bangku sekolah. Walaupun tidak mampu bersekolah di sekolah yang sama
dengan lainnya.
Namun
setidaknya pemerintah memfasilitasi lebih banyak sekolah luar biasa di
kota-kota dan kabupaten-kabupaten terpencil. selain memfasilitasi, sebaiknya
pemerintah juga memberikan kemudahan pembayaran masuk sekolah, dan memberikan
dana tambahan bagi anak berkebutuhan khusus yang kurang mampu.
Saran bagi
orang tua yang memiliki anak yang mempunyai keistimewaan pada fisik dan
mentalnya untuk tidak merasa rendah diri. Tidak merasa sedih. Jangan sampai
orang tua malah menyalahi kehadiran sang anak. Karena sang anak membutuhkan
perhatian dan semangat khusus dari ayah bundanya.
Dan saran
mungkin lebih tepatnya pesan untuk para anak yang dianugerasi keistimewaan
khusus, jangan pernah patah semangat. Karena semangat lahirnya dari diri
sendiri yang berarti kesuksesan akan lahir dari keringat kita sendiri.
[1] Wawancara
Bu Nia (Kepala SLB-C Dharmawanita, Jalaksana, Kuningan), pada 09 Januari 2020
[2] Wawancara
Bu Nirma (Guru SLB-C Dharmawanita, Jalaksana, Kuningan), pada 9 Januari 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar